Dalam kepercayaan Kristen, ada pandangan bahwa Tuhan kadang-kadang memberikan ujian kepada manusia sebagai cara untuk menguji iman mereka, menguatkan karakter mereka, dan membantu mereka tumbuh dalam hubungan mereka dengan-Nya. Contohnya termuat dalam Alkitab, di mana tokoh-tokoh seperti Ayub, Abraham, dan Yesus sendiri diuji dalam berbagai cara.
Namun, penting untuk dipahami bahwa konsep ini seringkali dilihat dengan konteks yang lebih luas. Tuhan tidak memberikan ujian sebagai suatu bentuk penghukuman atau penyiksaan, tetapi lebih sebagai sarana untuk pertumbuhan rohani dan pembentukan karakter. Tuhan dianggap sebagai Tuhan yang penuh kasih dan adil, yang menginginkan yang terbaik bagi umat-Nya. Oleh karena itu, walaupun ujian mungkin membawa penderitaan atau kesulitan, mereka dianggap sebagai bagian dari rencana dan kasih Allah yang lebih besar.
Namun demikian, tidak semua penderitaan atau kesulitan yang dialami manusia dapat dianggap sebagai ujian yang secara langsung diberikan oleh Tuhan. Beberapa penderitaan dapat disebabkan oleh keputusan manusia atau oleh kondisi jatuhnya dunia ini, seperti akibat dosa manusia atau dampak dari keadaan alam. Dalam hal ini, pandangan Kristen menyatakan bahwa Tuhan dapat menggunakan penderitaan tersebut untuk tujuan yang baik, meskipun tidak secara langsung menginisiasi penderitaan tersebut.