Konsep tabula rasa, atau "kertas kosong" dalam bahasa Latin, adalah gagasan filosofis yang menyatakan bahwa pikiran manusia pada saat lahir seperti kertas kosong yang belum tertulis, tidak memiliki pengetahuan, keyakinan, atau karakter yang tetap. Inti dari konsep ini adalah bahwa manusia tidak memiliki warisan pengetahuan atau sifat yang ditentukan sebelum lahir, tetapi mereka membentuk pengetahuan dan karakter mereka melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.
Pemikiran ini mengimplikasikan bahwa semua pengetahuan, keyakinan, dan karakter seseorang merupakan hasil dari pengalaman dan pembelajaran sepanjang hidup mereka. Dengan demikian, konsep tabula rasa menyoroti peran pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam membentuk individu.Inti dari konsep tabula rasa dapat diringkas sebagai berikut:
- Pikiran Awal Manusia: Saat lahir, pikiran manusia dianggap sebagai tabula rasa, atau kertas kosong, yang belum memiliki pengetahuan atau keyakinan tertentu.
- Pembentukan Pengetahuan dan Karakter: Pengetahuan dan karakter seseorang tidak ditentukan sebelumnya, tetapi mereka berkembang dan dibentuk melalui interaksi dengan lingkungan dan pengalaman hidup.
- Peran Lingkungan dan Pengalaman: Konsep ini menekankan peran lingkungan, pengalaman, dan pendidikan dalam membentuk individu. Faktor-faktor ini berkontribusi pada pembentukan pengetahuan, keyakinan, dan karakter seseorang.
- Potensi Perubahan: Karena manusia dilahirkan tanpa pengetahuan atau karakter yang tetap, konsep tabula rasa menyoroti potensi perubahan dan perkembangan yang terbuka bagi individu melalui interaksi dengan lingkungan mereka.
Inti dari konsep tabula rasa adalah bahwa manusia tidak terikat oleh predisposisi atau penentuan sebelum lahir, tetapi mereka memiliki kemampuan untuk tumbuh, belajar, dan membentuk diri mereka sendiri melalui pengalaman hidup mereka.